Road to Athens...
Wow... mungkin itu kata2 yang keluar dari mulut gw ketika Liverpool FC berhasil menang dari Chelsea lewat adu penalti yang dimenangkan The Reds dengan skor yang cukup mencolok yaitu 4 gol dimasukkan skuad Rafa Benitez dan hanya satu gol yang dipungut oleh Pepe Reina.
Sebuah catatan yang menarik memang. Soalnya, bagaimana pun Liverpool itu hanya mempunyai pemain2 'medioker' (harganya doank, tapi kemampuannya.... yang jelas Quality Never Said In Words) dibanding Chelsea yang mempunyai sawah 'bintang'. Tapi mau bagaimana lagi, di Eropa Liverpool memang punya catatan bagus dari segi prestasi dan sejarah dibanding klub Premiership lainnya. Yah, mungkin ini karma juga buat si Jose Monyongho yang ngatain Liverpool tim KECIL (udah akut kali tuh penyakit congornya Monyongho... Sir Alex aja bilang Liverpool termasuk klub hebat!!) dan ngebanding-bandingin Liverpool sama Chelsea yang bermodal Money, bukan Passion (udah gitu dibandingin sama gelar Premier League lagi... Boss-nya Chelsea aja minta si Monyongho menangin Champions League koq, tapi sayang ada The Mighty Reds dan The Kop)!
Road to Athens-nya Liverpool memang penuh perjuangan, tetapi para anak buah Rafa ini selalu singgah dan melanjutkan perjalanan mereka dengan penuh keyakinan. Banyak rintangan yang harus dilewati Starting XI pimpinan Steven Gerrard ini. Mulai dari final kepagian alias bertemu dengan Juara Champions League musim sebelumnya, Barcelona. Hingga bertemu Chelsea yang notabene merupakan favorit juara Champions League tahun ini. Tapi semua itu dilewati Steveb Gerrard cs. dengan penuh keyakinan, gairah, dan percaya diri untuk bisa menancapkan bendera Liverbird untuk ke-6 kalinya di puncak kompetisi paling bergengsi di level Eropa ini.
2nd leg di Anfield melawan 'Singa Premiership' tidaklah mudah dilakukan oleh Rafa Benitez, apalagi mereka tertinggal 1 gol dari klub yang diarsiteki The Special One itu. Para Liverpudlian, termasuk gw, di berbagai pelosok dunia berharap Liverpool bisa lolos dari cengkraman singa yang sedang lapar gelar King of Europe itu. Harapan itu pun semakin menjadi-jadi, karena tendangan seorang bocah dari Denmark yang bernama Daniel Agger tidak bisa dibendung oleh Peter Cech, sehingga aggregat menjadi 1-1. Disinilah momen dimana kami, para Liverpudlian, merasakan betapa tegangnya serta panasnya pertandingan ini, Sport Jantung pun wajib kita jalani selama kurang lebih 90 menit. Gw yang udah nggak tahan sama suara-suara menggelegar Liverpudlians yang menyanyikan You'll Never Walk Alone saat pertandingan akan dilanjutkan dengan extra time 2x15 menit, langsung ngambil handuk yang bergambar logo Liverpool dan membentangkannya layaknya para penonton di Anfield sambil mulut gw bergerak dan mengeluarkan suara Walk On... Walk On... With Hope in Your Heart, and You'll Never Walk Alone!! Disitulah gw merasakan sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata dan hanya bisa dirasakan diri gw sendiri. Ada momen dimana gw teriak-teriak nggak jelas hanya untuk merayakan gol Dirk Kuyt yang dianulir oleh wasit Manuel Mejuto Gonzalez, spontan tangan gw langsung diletakkan di kepala setelah kejadian itu layaknya pemain yang gagal mencetak gol di sebuah pertandingan penting.
Dan pertarungan sengit ini pun harus ditentukan drama yang sangat konvensional dan menguras emosi yaitu Penalty Shoot-out. Boudewijn Zenden, Steven Gerrard, Xabi Alonso, Dirk Kuyt dan Pepe Reina mengerjakan tugasnya dengan baik, sebaliknya kubu Chelsea harus puas hanya dengan sebuah tendangan penalti dari Frank Lampard yang diselesaikan sepenuh tenaga. Pepe Reina pun layak dijadikan Man of the Match pada 'perang' yang terjadi di Anfield ini, karena berhasil melakukan beberapa penyelamatan gemilang selama 120 menit menginjakkan kaki di Anfield dan adu penalti pun tak luput dari aksi brilian yang ditunjukkan Pepe Reina dengan menggagalkan 2 dari 3 penendang penalti... sungguh memang pantas!!
Ketika nonton adu penalti, gw sempat menitikkan air mata akibat drama ini, karena Summit of Athens sudah tinggal satu langkah lagi di depan dan gw girang bukan kepalang (masih juga menitikkan air mata) ketika Liverpool lolos dari 'perang' ini.
Sungguh... malam yang sangat menguras emosi dan sangat indah bagi gw dan para Liverpudlian....
You'll Never Walk Alone
Sebuah catatan yang menarik memang. Soalnya, bagaimana pun Liverpool itu hanya mempunyai pemain2 'medioker' (harganya doank, tapi kemampuannya.... yang jelas Quality Never Said In Words) dibanding Chelsea yang mempunyai sawah 'bintang'. Tapi mau bagaimana lagi, di Eropa Liverpool memang punya catatan bagus dari segi prestasi dan sejarah dibanding klub Premiership lainnya. Yah, mungkin ini karma juga buat si Jose Monyongho yang ngatain Liverpool tim KECIL (udah akut kali tuh penyakit congornya Monyongho... Sir Alex aja bilang Liverpool termasuk klub hebat!!) dan ngebanding-bandingin Liverpool sama Chelsea yang bermodal Money, bukan Passion (udah gitu dibandingin sama gelar Premier League lagi... Boss-nya Chelsea aja minta si Monyongho menangin Champions League koq, tapi sayang ada The Mighty Reds dan The Kop)!
Road to Athens-nya Liverpool memang penuh perjuangan, tetapi para anak buah Rafa ini selalu singgah dan melanjutkan perjalanan mereka dengan penuh keyakinan. Banyak rintangan yang harus dilewati Starting XI pimpinan Steven Gerrard ini. Mulai dari final kepagian alias bertemu dengan Juara Champions League musim sebelumnya, Barcelona. Hingga bertemu Chelsea yang notabene merupakan favorit juara Champions League tahun ini. Tapi semua itu dilewati Steveb Gerrard cs. dengan penuh keyakinan, gairah, dan percaya diri untuk bisa menancapkan bendera Liverbird untuk ke-6 kalinya di puncak kompetisi paling bergengsi di level Eropa ini.
2nd leg di Anfield melawan 'Singa Premiership' tidaklah mudah dilakukan oleh Rafa Benitez, apalagi mereka tertinggal 1 gol dari klub yang diarsiteki The Special One itu. Para Liverpudlian, termasuk gw, di berbagai pelosok dunia berharap Liverpool bisa lolos dari cengkraman singa yang sedang lapar gelar King of Europe itu. Harapan itu pun semakin menjadi-jadi, karena tendangan seorang bocah dari Denmark yang bernama Daniel Agger tidak bisa dibendung oleh Peter Cech, sehingga aggregat menjadi 1-1. Disinilah momen dimana kami, para Liverpudlian, merasakan betapa tegangnya serta panasnya pertandingan ini, Sport Jantung pun wajib kita jalani selama kurang lebih 90 menit. Gw yang udah nggak tahan sama suara-suara menggelegar Liverpudlians yang menyanyikan You'll Never Walk Alone saat pertandingan akan dilanjutkan dengan extra time 2x15 menit, langsung ngambil handuk yang bergambar logo Liverpool dan membentangkannya layaknya para penonton di Anfield sambil mulut gw bergerak dan mengeluarkan suara Walk On... Walk On... With Hope in Your Heart, and You'll Never Walk Alone!! Disitulah gw merasakan sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata dan hanya bisa dirasakan diri gw sendiri. Ada momen dimana gw teriak-teriak nggak jelas hanya untuk merayakan gol Dirk Kuyt yang dianulir oleh wasit Manuel Mejuto Gonzalez, spontan tangan gw langsung diletakkan di kepala setelah kejadian itu layaknya pemain yang gagal mencetak gol di sebuah pertandingan penting.
Dan pertarungan sengit ini pun harus ditentukan drama yang sangat konvensional dan menguras emosi yaitu Penalty Shoot-out. Boudewijn Zenden, Steven Gerrard, Xabi Alonso, Dirk Kuyt dan Pepe Reina mengerjakan tugasnya dengan baik, sebaliknya kubu Chelsea harus puas hanya dengan sebuah tendangan penalti dari Frank Lampard yang diselesaikan sepenuh tenaga. Pepe Reina pun layak dijadikan Man of the Match pada 'perang' yang terjadi di Anfield ini, karena berhasil melakukan beberapa penyelamatan gemilang selama 120 menit menginjakkan kaki di Anfield dan adu penalti pun tak luput dari aksi brilian yang ditunjukkan Pepe Reina dengan menggagalkan 2 dari 3 penendang penalti... sungguh memang pantas!!
Ketika nonton adu penalti, gw sempat menitikkan air mata akibat drama ini, karena Summit of Athens sudah tinggal satu langkah lagi di depan dan gw girang bukan kepalang (masih juga menitikkan air mata) ketika Liverpool lolos dari 'perang' ini.
Sungguh... malam yang sangat menguras emosi dan sangat indah bagi gw dan para Liverpudlian....
You'll Never Walk Alone